Jaga Ekosistem Mangrove, Jadikan Tempat Wisata dan Pusat Pendidikan

Peresmian Ekowisata Mangrove Kampung Baru di Kabupaten PPU, Sabtu (14/12/2024). (Humas Pemprov Kaltim)

Kaltim Live! Penajam – Mangrove sebagai pelindung alami menghindari pantai dari abrasi, sekaligus sumber oksigen, adalah aset berharga untuk ekosistem alam.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berkomitmen untuk menjaga wilayah pesisir yang banyak ditumbuhi tumbuhan mangrove.

Salah satu komitmennya adalah dengan melakukan revitalisasi Ekowisata Mangrove Kampung Baru di Kabupaten PPU. Pj Bupati PPU M. Zainal Arifin menyampaikan bahwa, Ekowisata Mangrove Kampung Baru merupakan ekosistem mangrove yang telah berkembang dengan baik.

Pj. Bupati M. Zainal Arifin menyampaikan bahwa Ekowisata Mangrove Kampung Baru merupakan ekosistem mangrove yang telah berkembang dengan baik.

“Ekosistem mangrove ini sudah rapat dan tumbuhannya besar-besar dan tinggi. Ini adalah aset alam yang sangat berharga,” ujarnya saat menghadiri peresmian dan syukuran revitalisasi Ekowisata Mangrove Kampung Baru di Kabupaten PPU, Sabtu (14/12/2024).

Ia juga menambahkan, ekowisata ini menjadi penting sebagai objek edukasi yang dapat mengedukasi pengunjung mengenai pelestarian lingkungan.

“Pemerintah Kabupaten PPU berkomitmen untuk mengembangkan lokasi-lokasi wisata menjadi ekowisata yang dapat dikelola oleh Pokdarwis dan PKK,” tambahnya.

Kepala Disbudpar Kabupaten PPU, Andi Israwati Latief, menjelaskan bahwa Ekowisata Mangrove Kampung Baru telah ada sejak 2016 dengan luas mencapai 60 hektar.

“Total panjang jembatan mencapai 677,8 meter, dengan rute sekitar 800 meter. Pembangunan sementara mencakup jembatan sepanjang 400 meter dengan lebar 2 meter,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa proyek revitalisasi ini menelan anggaran sekitar Rp2 miliar, yang mencakup perencanaan, pengawasan, serta anggaran yang bersumber dari APBD Disbudpar PPU.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Ririn Sari Dewi, mengungkapkan harapannya agar potensi Ekowisata Mangrove Kampung Baru dapat terus dikembangkan.

“Kami telah mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang ada, salah satunya terkait blank spot area yang perlu mendapat perhatian. Kami akan bekerjasama dengan Diskominfo Kaltim dan Diskominfo PPU untuk memperbaiki hal ini,” ujarnya.

Ririn Sari Dewi juga berharap agar Ekowisata Mangrove Kampung Baru dapat menjadi alternatif destinasi wisata yang mendidik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

“Tempat ini tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga berperan penting dalam penyerapan karbon dan sebagai sumber oksigen, serta sebagai rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihannya, termasuk mengelola sampah dengan baik,” tutupnya. (Kaltim Live)

Sumber: Humas Pemprov Kaltim

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya

Kaltim Live! adalah media berbasis online yang menawarkan perspektif berbeda untuk melihat Kalimantan Timur.

Copyright © 2024. Kaltim Live!