Makna Sculpture Pesut Mahakam yang Dibangun di Samarinda Seberang

Sculpture Pesut Mahakam di ujung Jembatan Mahakam IV sisi Samarinda Seberang.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik bersama seniman John Martono di depan karya seni sculpture Pesut Mahakam. (Dok Pemprov Kaltim)

Kaltim Live! Samarinda – Karya seni Pesut Mahakam seniman John Martono yang dibangun di ujung Jembatan Kembar (Mahakam IV), sisi Samarinda Seberang, memiliki makna yang mendalam bagi Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik.

Dia menegaskan alasan, Sculpture (Seni Patung) Pesut Mahakam itu dibangun, karena pemimpin Provinsi Kalimantan Timur terdahulu sudah membuat karya luar biasa membangun Jembatan Makaman VI (Jembatan Kembar) dan Jembatan Mahkota II menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih Kecamatan Sambutan dengan Kelurahan Simpang Pasir, Palaran di kota Samarinda.

“Ini maha karya yang sangat luar biasa, dan kebanggaan serta landmark-nya Kota Samarinda,” jelas Akmal Malik saat meresmikan Sculpture Pesut Mahakam, Rabu (8/1/2025).

Kebanggan yang akan disempurnakan, dengan mengingatkan semua pihak bahwa di bawah jembatan ada Sungai Mahakam yang di dalamnya hidup endemik Benua Etam yaitu Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris).

Pesut merupakan mamalia akuatik sejenis lumba-lumba yang hidup di perairan tawar menjadi ikon Kaltim.

Masalahnya, ketika orang melewati Jembatan Mahakam, adakah yang menyadari bahwa di dalam Sungai Mahakam ada harta karun yang harus dijaga dan dipelihara dari kepunahannya.

“Karena Pesut Mahakam tidak ada di daerah lain di Indonesia, tapi hanya ada di Kaltim,” ujarnya.

Menurut Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, keberadaan sculpture Pesut Mahakam akan mengingatkan semua orang yang melewati jembatan bahwa telah melewati salah satu kebanggaan masyarakat Kaltim.

“Jembatan Mahakam yang dibawahnya ada harta kekayaan yang harus dijaga bersama,” tegasnya.

Demikian alasan Akmal Malik meminta karya seni buatan John Martono itu, dibuat di ujung Jembatan Mahakam IV, tepatnya di persimpangan Jalan Cipto Mangunkusumo sisi Samarinda Seberang.

Sehingga semua orang yang lewat mengetahui bahwa di dalam Sungai Mahakam hidup hewan endemik yang jumlah habitnya sekarang dari waktu ke waktu menyusut.

“Berdasarkan informasi jumlahnya tinggal 60-an ekor. Ini menyedihkan,” ungkapnya.

Sebagai bangsa yang berbudaya seharusnya menjaga bersama warisan yang dititipkan. Sehingga Pesut Mahakam yang menjadi kebanggan tidak punah.

“Itulah sebabnya kenapa sculpture Pesut Mahakam di buat disini,” ungkapnya.

Kembali Akmal menegaskan salah satu tugas pemerintah adalah membuat rakyatnya bahagia.

“Salah satu tugas pelayanan publik adalah membuat orang senang,” bebernya.

Akmal berharap hadirnya karya seni tersebut, maka masyarakat Kalimantan Timur khususnya Kota Samarinda bahagia.

“Kita punya sebuah sculpture yang bisa menggambarkan kebanggaan sebagai orang Kaltim, itulah sejatinya kenapa ini kita lakukan,” tegas Akmal Malik. (Kaltim Live)

Sumber: Humas Pemprov Kaltim

 

 

 

 

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya

Kaltim Live! adalah media berbasis online yang menawarkan perspektif berbeda untuk melihat Kalimantan Timur.

Copyright © 2024. Kaltim Live!