Kaltim Live! Samarinda – Selama Ramadan dan persiapan Idulfitri 1446 Hijriah, Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 180,9 triliun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanah Air. BI Kaltim setidaknya menyiapkan Rp 4,19 triliun.
Untuk wilayah Kalimantan Timur, BI Kaltim menyiapkan uang tunai Rp 2,2 triliun. Sementara BI Balikpapan menyediakan Rp 1,99 triliun, guna memenuhi kebutuhan masyarakat Benua Etam.
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, penyediaan uang tunai itu dilakukan bersama dengan perbankan yang tersebar di kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. Layanan ini berlangsung mulai 6 Maret hingga 27 Maret 2025 dengan jam operasional mengikuti kebijakan masing-masing kantor perbankan.
Baca berita Kaltim Live! Investasi Industri di Balikpapan Tumbuh Signifikan
Untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat, BI mengoptimalkan penggunaan sistem PINTAR, sehingga proses penukaran dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terjamin. Masyarakat dapat mengakses layanan ini melalui situs https://pintar.bi.go.id.
Jadwal penukaran uang rupiah di Kalimantan Timur terbagi dalam beberapa lokasi di Kota Samarinda yaitu Masjid Islamic Center pada tanggal 6, 10, 11 Maret 2025. Untuk layanan terpadu Bank Indonesia bekerja sama dengan perbankan untuk membuka layanan penukaran uang bersama bagi masyarakatdi Mall City Centrum Samarinda pada tanggal 18 s.d. 20 Maret 2025.
Selain itu, terdapat penukaran uang di 16 loket perbankan di Wilayah Kerja KPw BI Prov. Kaltim pada tanggal 25 hingga 26 Maret 2025.
Penukaran uang dilakukan dengan sistem paket, di mana setiap penukar dapat menukarkan maksimal satu paket senilai Rp4.300.000 (empat juta tiga ratus ribu rupiah).
Bank Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah diwujudkan dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah melalui 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang, dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik melalui 5J: Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi.
Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.
Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk mendukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (Kaltim Live)