Investasi Hulu Migas 2025 Diproyeksi Tertinggi dalam 10 Tahun, Capai US$ 16,9 Miliar

Investasi hulu migas 2025 yang diproyeksikan capai rekor tertinggi dalam satu dekade.

Kaltim Live! Jakarta –  Industri hulu migas Indonesia sedang menuju babak baru yang lebih bergairah. Outlook investasi sektor ini hingga akhir 2025 diproyeksikan bakal tembus angka US$ 16,5 miliar hingga US$ 16,9 miliar. Jika terealisasi, ini akan menjadi rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir—melewati capaian 2024 yang sebesar US$ 14,4 miliar.

Menurut catatan SKK Migas, titik puncak investasi sebelumnya terjadi pada 2015 sebesar US$ 15,3 miliar, sebelum melandai akibat gejolak harga minyak global dan pandemi. Paling parah terjadi pada 2020, saat Covid-19 melanda, dengan realisasi hanya US$ 10,5 miliar. Namun sejak 2021, tren investasi mulai menunjukkan pemulihan berkelanjutan.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menegaskan bahwa iklim investasi yang semakin kondusif telah membangkitkan kembali kepercayaan investor. Reformasi fiskal, kepastian regulasi, serta posisi hulu migas sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional dalam program ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto, disebut sebagai faktor utama kebangkitan ini.

“Tak hanya angkanya yang meningkat, daya saing investasi Indonesia juga ikut melonjak. Lembaga pemeringkat S&P Global menilai “investor attractiveness” Indonesia dengan skor 5,35 pada 2025, naik signifikan dari posisi terendah di bawah 4,75 pada 2021. Peningkatan ini ditopang oleh serangkaian penemuan cadangan migas besar sepanjang 2023–2024, serta penyempurnaan sistem fiskal sektor energi,” ucapnya dalam keterangan resmi, Senin (21/7/2025).

Ledakan investasi ini turut mendorong aktivitas pengeboran dan pemeliharaan sumur. Hingga Juni 2025, telah selesai dibor 409 sumur pengembangan—naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kegiatan workover dan well service pun ikut meningkat, masing-masing 517 sumur (naik 6%) dan 20.644 kegiatan (naik 12%).

Eksplorasi yang sempat terpinggirkan kini mulai jadi primadona kembali. Setelah sempat stagnan di angka US$ 0,5 miliar pada 2020, investasi eksplorasi naik jadi US$ 1,3 miliar di 2024 dan diproyeksikan menembus US$ 1,5 miliartahun ini. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam satu dekade terakhir, menandakan meningkatnya minat untuk membuka cadangan migas baru.

SKK Migas juga aktif menggelar investor engagement untuk menarik pemain besar global kembali ke Indonesia. Sejak 2023, sudah dilakukan 40 joint study—termasuk untuk 16 blok baru, mayoritas di kawasan Indonesia Timur. Raksasa energi dunia seperti ENI, Petronas, Inpex, Sinopec, BP, TotalEnergies, dan Woodside Energy kini mulai menunjukkan minat serius, membuka harapan akan terjadinya gelombang investasi lanjutan.

Dengan momentum yang terus menguat, industri hulu migas Indonesia bukan hanya bangkit, tetapi bersiap lepas landas menuju dekade baru yang lebih menjanjikan.(Kaltim Live)

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya

Kaltim Live! adalah media berbasis online yang menawarkan perspektif berbeda untuk melihat Kalimantan Timur.

Copyright © 2024. Kaltim Live!