Kaltim Live! Penajam – Pasca insiden fatal yang merenggut nyawa pekerja di proyek strategis nasional Refinery Development Master Plan(RDMP) Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, PT Semen Indonesia Logistik (SILOG) bersama PT Kilang Pertamina Balikpapan memastikan proses investigasi menyeluruh. Langkah ini menjadi ujian serius terhadap tata kelola keselamatan kerja di proyek.
PT Semen Indonesia Logistik (SILOG), salah satu kontraktor pendukung proyek RDMP Lawe-Lawe, menegaskan komitmennya terhadap penerapan standar keselamatan dan kepatuhan kerja usai insiden kerja pada Selasa (28/10/2025).
Tiga pekerja dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa di area proyek Terminal Lawe-Lawe, Desa Girimukti, Kecamatan Penajam, yang merupakan bagian penting dari rantai logistik proyek RDMP Pertamina.
Perwakilan Divisi Konstruksi SILOG, Rendra Sanjaya, menyampaikan duka mendalam atas musibah tersebut. Ia menyebut sejak kejadian, perusahaan langsung memusatkan perhatian pada penanganan korban dan keluarga.
“Selama dua hari ini kami fokus memberikan penanganan kepada almarhum serta dukungan kepada keluarga, mulai dari proses perawatan hingga pengantaran jenazah ke rumah duka. Alhamdulillah, semua dapat terselesaikan dengan baik,” ujar Rendra di lokasi proyek SILOG Lawe-Lawe, Kamis (30/10/2025).
Sebagai bentuk tanggung jawab moril, SILOG menyalurkan santunan kepada keluarga korban dan memastikan seluruh tenaga kerja di proyek telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan.
Rendra menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi perhatian DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang turut mendorong peningkatan pengawasan dan kepatuhan di lapangan.
“Masukan tersebut menjadi bahan evaluasi serta dorongan bagi kami untuk terus memperkuat kepatuhan dan keselamatan kerja di setiap proyek yang dijalankan,” ujarnya.
Proyek RDMP Balikpapan-Lawe-Lawe merupakan salah satu proyek energi strategis nasional yang diharapkan meningkatkan kapasitas produksi kilang minyak hingga 360 ribu barel per hari. Insiden ini menyoroti kembali tantangan besar dalam tata kelola keselamatan kerja pada proyek-proyek berskala besar yang melibatkan banyak subkontraktor.
SILOG menyatakan, kejadian ini akan menjadi momentum untuk memperkuat budaya keselamatan di seluruh area operasional perusahaan, khususnya proyek di bawah Divisi Konstruksi.
“Kami mendukung penuh proses investigasi resmi yang tengah berjalan. Hasilnya nanti akan menjadi dasar bagi langkah perbaikan yang lebih komprehensif,” tutupnya.(Kaltim Live)