PLN Luncurkan RUPTL Baru: Investasi Fantastis dan Energi Hijau

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah), Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu (kedua dari kiri), Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi (kiri), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kanan) dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Negosiasi, Diplomasi dan Kerjasama Mineral dan Batubara, Michael Wattimena (kedua dari kanan) dalam kesempatannya bersama media usai mengumumkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034 di Jakarta pada Senin (26/5/2025). 

Kaltim Live! Balikpapan – PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan penuh untuk mengimplementasikan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang secara resmi diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Senin (26/5/2025) di Jakarta.

RUPTL terbaru ini bukan sekadar peta jalan penyediaan listrik nasional, namun juga menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mencapai kedaulatan energi berbasis potensi dalam negeri.

“Salah satu program Presiden Prabowo dan Wapres Mas Gibran adalah kedaulatan energi dan transisi energi. RUPTL ini menjadi instrumen penting untuk memastikan ketersediaan dan keberlanjutan kelistrikan nasional,” ujar Bahlil.

RUPTL 2025–2034 membuka peluang investasi raksasa hingga Rp2.967,4 triliun, terbagi untuk sektor pembangkitan (Rp2.133,7 T), penyaluran (Rp565,3 T), serta distribusi, listrik desa, dan lainnya (Rp268,4 T).

Menurut Bahlil, proyek-proyek dalam RUPTL ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya melalui tiga hal: peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan ekonomi mikro.

“Kami memproyeksikan 1,7 juta lapangan kerja baru tercipta. Sebanyak 91 persen di antaranya adalah green jobs — pekerjaan ramah lingkungan yang mendukung transisi energi bersih,” jelasnya.

Dalam mendukung pemerataan akses energi, program Listrik Desa (Lisdes) yang termasuk dalam RUPTL menargetkan elektrifikasi untuk 780 ribu rumah tangga di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Langkah ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan usaha mikro dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah yang selama ini belum tersentuh jaringan listrik nasional.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan kesiapan perusahaan dalam menjalankan mandat besar ini. “Melalui RUPTL, PLN tak hanya menjalankan transisi energi dan komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement menuju Net Zero Emissions, tetapi juga ingin hadir sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, penciptaan green jobs, dan pengentasan kemiskinan,” tegasnya.

Dengan peluncuran RUPTL 2025–2034 ini, pemerintah dan PLN menandai langkah besar menuju masa depan energi yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan inklusif — selaras dengan arah pembangunan nasional era pemerintahan Prabowo-Gibran.(Kaltim Live)

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya

Kaltim Live! adalah media berbasis online yang menawarkan perspektif berbeda untuk melihat Kalimantan Timur.

Copyright © 2024. Kaltim Live!