Merayu China Berinvestasi Kereta Cepat di Kaltim

Kereta Cepat atau WHOOSH yang beroperasional dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya. (Dok WHOOSH)

Kaltim Live! Samarinda – Kunjungan Wakil Gubernur Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Sun Yong di Samarinda pada Jumat 21 Maret 20225, membuka kesempatan kerja sama kedua belah pihak. Wagub Kaltim, Seno Aji pun mencoba merayu agar Tiongkok mau berinvestasi kereta cepat di Bumi Etam.

Di Tanah Air, Negara Tirai Bambu sudah menanamkan modalnya dengan skema usaha patungan pada proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Dengan pembiayaan melalui pinjaman dari China Development Bank dan setoran modal pemegang saham antara PT Pilar Sinegri BUMN Indonesia (PSBI) selaku anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

“Kita kan melihat teknologi China bagus. Kita harus akui. Kita sudah punya WHOOSH di Jakarta-Bandung,” sebut Wagub.

Baca berita Kaltim Live! Bangladesh Jajaki Investasi Pertanian di Kaltim

Kini, kereta cepat yang diberi nama WHOOSH tersebut, sudah dapat dinikmati masyarakat Indonesia, untuk bepergian dari Jakarta ke Bandung, atau sebaliknya. Hebatnya, jarak Jakarta menuju Kota Kembang sejauh 142 km ditempuh hanya dalam waktu 47 menit.

WHOOSH sendiri adalah akronim dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat. Sebutan itu juga ungkapan untuk menyatakan kecepatan yang sangat tinggi.

“Saat ini kami belum memiliki transportasi kereta api. Jadi apabila ada kerja sama investasi di bidang kereta api ini, kami akan sangat menghargai. Karena kami akan memiliki moda transportasi baru,” kata Wagub Seno Aji.

Mengapa pertanyaan ini diajukan, sebab kata Wagub, harus diakui Tiongkok atau China memiliki teknologi tinggi dalam hal perkeretaapian ini.

“Makanya saya tanyakan tadi, apakah Anhui juga punya potensi ke teknologi dan investasi kereta api seperti itu,” imbuhnya.

Dalam prosesnya nanti kata Wagub, harus ada pihak ketiga atau investor yang membangun. Jadi tidak menggunakan APBD Kaltim. Kemungkinan kerja sama ini saat ini sedang dijajaki.

“Mungkin bisa kita jajaki untuk Samarinda, Balikpapan, dan IKN (Ibu Kota Nusantara),” ucap Wagub.

Pihak Anhui sendiri mengaku baru mendengar usulan ini. Mereka akan segera berdiskusi dengan jaringan-jaringan pengusaha di Tiongkok.

“Kabar baiknya, mereka akan memberikan informasi (soal kereta api cepat) dalam waktu dua tiga minggu ke depan,” ungkap Wagub.

Baca berita Kaltim Live! BEI Kaltim dan Mirae Asset Sekuritas Dorong Literasi Investasi

Lebih jauh diterangkan, Kalimantan Timur merupakan gerbang IKN. Presiden Prabowo akan segera berkantor di sana. Sebab itu, Kaltim harus melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi, transportasi dan infrastruktur. Hal ini penting agar Kaltim bisa ikut berkontribusi dalam pemindahan ibu kota baru Indonesia itu.

Diungkapkan juga, ada beberapa negara yang tertarik untuk berinvestasi di bidang perkeretaapian ini. Yakni Korea dan Brunei Darussalam.

“Brunei Darussalam sudah lama ingin membuat link kereta api dari Brunei, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kalbar dan ke Kuching Sarawak dan tersambung kembali ke Brunei,” terang Wagub.

Selain sebagai angkutan penumpang, ketersediaan transportasi kereta api ini di masa depan juga akan sangat membantu angkutan batu bara, sawit dan hasil perkebunan lainnya dari kawasan-kawasan hulu. (Kaltim Live)

 

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya

Kaltim Live! adalah media berbasis online yang menawarkan perspektif berbeda untuk melihat Kalimantan Timur.

Copyright © 2024. Kaltim Live!