Kaltim Live! Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di pasar, menyusul upaya kepolisian yang berhasil mengungkap temuan 800 karung beras yang tidak memenuhi standar premium.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan, pemerintah daerah akan menurunkan tim khusus untuk mengawasi rantai distribusi beras—mulai dari distributor hingga ritel modern seperti supermarket—guna memastikan harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) serta pasokan tetap lancar.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Bulog, agar suplai beras tetap terjaga dan masyarakat mendapatkan akses beras berkualitas dengan harga yang wajar,” ujar Rahmad.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah, khususnya di sektor pangan strategis seperti beras. Dengan meningkatkan pengawasan dan transparansi distribusi, pemerintah berharap dapat menciptakan iklim pasar yang sehat dan kompetitif.
Tim pengawas akan menyisir titik-titik distribusi utama, termasuk gudang dan pusat perbelanjaan, untuk mencegah praktik yang berpotensi mengganggu keseimbangan pasokan. Selain itu, Pemkot juga akan menggencarkan edukasi kepada masyarakat mengenai harga acuan dan ketersediaan beras, agar tidak terjadi keresahan di tengah fluktuasi pasar.
“Yang penting, masyarakat tetap tenang. Pemkot memastikan distribusi berjalan lancar, stok aman, dan harga terkendali,” tambah Wali Kota.
Respons cepat ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga kepercayaan publik dan dunia usaha terhadap iklim perdagangan di Balikpapan. Pasokan bahan pokok yang stabil merupakan salah satu faktor penting dalam mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Pemkot Balikpapan juga membuka ruang dialog dengan pelaku usaha, distributor, dan pengelola ritel agar tercipta kolaborasi yang sinergis dalam menjaga kualitas produk pangan, khususnya beras sebagai komoditas utama konsumsi rumah tangga.(Kaltim Live)