Pesta Adat Erau 2025: Jaga Marwah Peradaban Nusantara

Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura XXI Aji Muhammad Arifin, memukul gong tandai dimulainya Pesta Adat Erau 2025, di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (21/9/2025). (Humas Pemkab Kukar)

Kaltim Live! Kukar – Pesta Adat Erau Kutai Kartanegara (Kukar) Tahun 2025 resmi dibuka oleh Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura XXI Aji Muhammad Arifin,  di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (21/9/2025).

Pembukaan Erau ditandai dengan pembacaan titah, memukul gong, dan memimpin pembakaran “Brong” atau obor oleh Sultan Kutai ing Martadipura. Pembukaan ini, disaksikan ribuan para tamu undangan dan masyarakat.

Erau tahun ini, yang mengusung tema “Menjaga Marwah Peradaban Nusantara” akan berlangsung mulai 21–29 September 2025. Dalam pesta ini, menghadirkan berbagai ritual adat, seni, dan budaya serta expo, yang diharapkan dapat membawa berkah serta meningkatkan perekonomian masyarakat Kukar.

Acara pembukaan Erau Adat Tahun 2025 ini dihadiri oleh Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura XXI Aji Muhammad Arifin beserta Bunda Ratu, Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana, Gubernur Kaltim Rudi Masud bersama Wakil Gubernur Seno Aji, Forkopimda Kaltim, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin, Forkopimda Kukar, serta sejumlah pejabat penting lainnya. Hadir pula jajaran OPD, Pimpinan BUMD, Camat, dan tokoh masyarakat, serta para tamu undangan.

Baca berita Kaltim Live! Rp 1,7 M untuk Promosi Desa Wisata Pakai Influencer, Tepat Sasaran atau Buang-buang Anggaran?

Pembukaan Erau Adat Tahun 2025 berlangsung meriah diawali dengan kirab dari berbagai kecamatan, dan organisasi masyarakat di Kukar. Suasana semakin meriah dengan penampilan drama kolosal garapan Yayasan Terminal Olah Seni yang mengisahkan perjalanan sejarah Kesultanan Kutai dan nilai luhur yang diwariskan.

Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi pemerintah, Kesultanan, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian pesta adat yang telah berusia ratusan tahun ini. Menurutnya, Erau memiliki potensi besar menjadi festival budaya berkelas dunia sekaligus penggerak sektor pariwisata, UMKM, dan perekonomian daerah.

“Festival ini tidak hanya bernilai sakral, tetapi juga telah berkembang menjadi ruang perjumpaan budaya yang mempertemukan seniman, wisatawan, dan masyarakat dari berbagai daerah maupun negara. Saya sangat mengapresiasi sinergi yang terbangun dengan baik antara Kesultanan dan Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Senada dengan itu, Gubernur Kaltim Rudi Masud menegaskan bahwa Erau bukan sekadar pesta rakyat. Melainkan simbol identitas budaya Kutai Kartanegara yang merepresentasikan kekayaan peradaban Nusantara.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus bersama-sama menjaga kearifan lokal di tengah arus globalisasi, terlebih dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara yang akan menjadi etalase budaya Indonesia. Kita harus terus menjaga, merawat, dan mengembangkan Pesta Adat Erau agar tetap menjadi kebanggaan Kutai, Kalimantan Timur, dan Indonesia,” tuturnya.

Baca berita Kaltim Live! Pemkab Berau Gerak Cepat Tangani Kemiskinan Ekstrem

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dalam sambutannya menyampaikan bahwa marwah Kesultanan Kutai adalah simbol kehormatan dan kemuliaan budaya yang harus dijaga agar tidak luntur ditelan zaman. Bupati Kukar Aulia berharap masyarakat bersama-sama melestarikan warisan leluhur sebagai fondasi peradaban yang kokoh dan bermartabat.

“Semoga pelaksanaan Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura Tahun 2025 dapat memberikan berkah yang merata bagi segenap masyarakat. Semoga event ini sekaligus menjadi pendorong utama perputaran ekonomi dan peningkatan pendapatan UMKM di daerah,” harapnya. (Kaltim Live)

 

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya