Kaltim Live! Balikpapan – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memastikan kesiapan penuh menghadapi musim tanam Oktober–Maret 2025/2026 dengan menyiapkan stok pupuk sebanyak 161.993 ton. Langkah ini menjadi bentuk dukungan konkret perusahaan terhadap program ketahanan pangan nasional, sekaligus menjaga stabilitas pasokan pupuk di seluruh wilayah distribusi.
Direktur Operasi Pupuk Kaltim, F. Purwanto, mengatakan ketersediaan stok yang mencukupi menjadi faktor kunci keberhasilan musim tanam.
“Pupuk Kaltim berkomitmen penuh mendukung keberhasilan musim tanam Oktober–Maret melalui ketersediaan stok pupuk yang mencukupi bagi petani,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (27/10/2025).
Dari total stok tersebut, 112.035 ton merupakan pupuk Urea, 35.756 ton NPK, dan 14.202 ton NPK Kakao. Seluruh persediaan disiapkan di gudang-gudang strategis dan siap didistribusikan melalui jaringan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai induk usaha.
Untuk tahun 2025, Pupuk Kaltim mendapat penugasan produksi 1,14 juta ton Urea, 370.742 ton NPK, dan 147.798 ton NPK Kakao. Angka ini merupakan bagian dari alokasi nasional 9,55 juta ton yang diamanatkan pemerintah kepada PIHC.
Langkah tersebut memastikan rantai pasok pupuk bersubsidi berjalan lancar menjelang puncak musim tanam, sekaligus menekan potensi kelangkaan di lapangan.
Selain menjamin pasokan, Pupuk Kaltim juga memperluas cakupan program Agrosolution, sebuah inisiatif pendampingan petani yang digulirkan sejak 2020 untuk meningkatkan produktivitas lahan secara efisien, efektif, dan ramah lingkungan.
Hingga September 2025, program ini telah menjangkau 50.918 petani dengan total lahan 103.271 hektare di 16 provinsi, termasuk Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.
“Pupuk Kaltim secara konsisten memperkuat kontribusinya terhadap produktivitas pertanian melalui penyediaan pupuk berkualitas serta program pemberdayaan petani. Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan,” jelas Purwanto.
Kehadiran Pupuk Kaltim tidak hanya berperan sebagai produsen pupuk, tetapi juga agen transformasi pertanian nasional. Melalui pendekatan teknologi dan pendampingan lapangan, perusahaan berupaya membantu petani beralih menuju praktik pertanian modern yang berorientasi pada efisiensi input dan peningkatan hasil panen.
Upaya ini juga sejalan dengan agenda ekonomi hijau dan dekarbonisasi sektor pertanian, di mana efisiensi penggunaan pupuk dan pola tanam presisi diharapkan dapat mengurangi emisi sekaligus menjaga kesuburan lahan jangka panjang.(Kaltim Live)