Kaltim Live! Balikpapan – Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) memastikan ketersediaan beras di wilayahnya dalam kondisi aman dan terkendali hingga awal tahun 2026. Hal ini sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat terkait isu kelangkaan beras di pasar belakangan ini.
Kepala Bulog Kaltimra Mersi Windrayani mengungkapkan, total cadangan beras untuk Kaltim dan Kaltara saat ini mencapai 24.954 ton. Jumlah tersebut dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk menghadapi momen Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Stok yang tersedia saat ini sangat cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi Nataru maupun awal tahun depan,” tegasnya.
Merespons isu yang berkembang mengenai kelangkaan beras, khususnya beras premium, Bulog Kaltimra bergerak cepat dengan melakukan koordinasi bersama instansi terkait dan Satgas Pangan. Selain itu, monitoring dan inspeksi langsung ke pasar-pasar tradisional dan retail modern secara rutin dilakukan.
Sebagai bentuk intervensi, Bulog telah menggelontorkan 368 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai titik distribusi di Kaltim dan Kaltara.
Dalam rangka menjaga keterjangkauan harga dan kestabilan pasokan, Bulog bersama stakeholder juga aktif menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) hampir setiap hari di berbagai wilayah, tidak hanya di satu titik tetap.
“Kami tidak hanya membawa beras SPHP, tapi juga beras premium dan komoditi lainnya. Tujuannya agar masyarakat tidak panik dan memiliki pilihan harga dan kualitas,” jelasnya.
Untuk kota Balikpapan sendiri, Bulog mencatat stok beras sebanyak 8.000 ton yang disimpan di gudang. Penyaluran beras juga telah dilakukan ke pasar tradisional seperti Pasar Kelandasan Ilir dan Pandan Sari, serta menyasar retail modern.
Beras Bulog juga bisa ditemukan di berbagai saluran distribusi lainnya, termasuk melalui outlet “Rumah Pangan Kita” (RPK) yang tersebar di kelurahan-kelurahan. Ini dilakukan untuk memperluas akses masyarakat terhadap beras terjangkau dan berkualitas.
Dari total stok yang ada, seluruh 24.954 ton merupakan beras SPHP atau medium, sementara stok beras komersil tersedia sekitar 200 ton. Keduanya akan terus disalurkan ke pasar, terutama dalam momentum operasi pasar dan program GPM.
“Kami siapkan dua jenis beras, medium dan premium. Jadi masyarakat bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan daya beli mereka,” pungkasnya.
Bulog Kaltimra menegaskan bahwa distribusi akan terus dimasifkan, dan masyarakat diminta untuk tidak khawatir karena stok dipastikan mencukupi. Langkah cepat dan kolaboratif antara Bulog, pemerintah daerah, dan mitra distribusi diharapkan dapat meredam gejolak harga dan mencegah aksi spekulatif di pasar.(Kaltim Live)