Stok Beras Mulai Normal, Warga Diimbau Tidak Panic Buying

Share

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memeriksa stok beras di Yova Mart Balikpapan saat sidak, Senin (11/8/2025). Pemkot memastikan ketersediaan beras aman dan warga diimbau tidak panic buying.

Kaltim Live! Balikpapan –  Untuk memastikan stabilitas pasokan beras di pasar, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud bersama Wakil Wali Kota Bagus Susetyo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke swalayan, distributor, dan pasar tradisional, Senin (11/8/2025). Hasil pengecekan menunjukkan stok beras di Kota Minyak dalam kondisi aman, meski harga mengalami kenaikan sejak awal Juni.

Sidak dilakukan di beberapa titik, mulai dari Pasar Swalayan, hingga distributor beras. Dalam pantauannya, Rahmad memastikan stok beras di Kota Minyak dalam kondisi aman. Ia mengakui bahwa beras premium sempat sulit ditemukan beberapa waktu lalu, namun pasokan beras medium dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap tersedia.

“Beberapa waktu lalu stok beras premium memang sempat langka. Tapi untuk beras medium dan SPHP sama sekali tidak pernah kosong. Sekarang stok di Balikpapan sudah sangat cukup. Jadi jangan panic buying,” ujarnya 

Dari hasil pengecekan, karung-karung beras terlihat melimpah di rak swalayan maupun etalase pasar. Warga yang berbelanja pun mengaku lega mengetahui persediaan aman. Rahmad juga mengimbau masyarakat untuk tidak bergantung pada beras premium.

“Beras medium dan SPHP kualitasnya bagus, gizinya sama, harganya juga lebih terjangkau. Mari kita biasakan mengonsumsi beras alternatif,” tambahnya.

Direktur Yova Mart Balikpapan, Jeffry Yova Cahyali saat sidak, menjelaskan pihaknya membatasi pembelian beras demi pemerataan. “Satu orang maksimal beli satu karung atau tiga kemasan kiloan. Sempat kosong dua-tiga hari, tapi sekarang stok sudah ada,” katanya.

Senada, pemilik UD Gunung Sari, Yudi Hartanto, memastikan stok di tokonya cukup hingga beberapa pekan ke depan. Saat ini tersedia 75 ton beras untuk penjualan langsung dan pengantaran.

“Yang penting jangan panic buying. Kalau panic buying, stok berapapun habis. Kami juga batasi pembelian, 25 Kg maksimal satu sak, 5 Kg maksimal tiga sak,” jelasnya.

Yudi mengungkapkan harga beras mulai naik sejak awal Juni 2025. Saat ini beras 25 kilogram dibanderol Rp395.000, sementara kemasan 5 kilogram Rp81.000.

“Kenaikan terjadi karena harga dari pemasok sudah tinggi. Dari sana Rp14.900 per Kg, ditambah ongkos kirim sekitar Rp700, jadi Rp15.600 per Kg,” tuturnya.

Dengan hasil sidak ini, Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan stok beras dalam kondisi aman menjelang musim kemarau. Warga diimbau untuk tetap tenang, bijak berbelanja, dan tidak menimbulkan kepanikan pasar.(Kaltim Live)

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya