Kaltim Live! Balikpapan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menggelar kegiatan “Sosialisasi Peran Keluarga dan Masyarakat untuk Menumbuhkan Ketangguhan Mental pada Anak dan Perempuan” di Balikpapan, Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan pemahaman para pemangku kepentingan, khususnya keluarga dan komunitas, dalam membentuk ketahanan mental anak dan perempuan di tengah berbagai tantangan sosial dan budaya.
Melalui pendekatan berbasis riset dan inovasi, BRIN mendorong kolaborasi lintas sektor guna menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mental secara sehat dan berkelanjutan.
Baca berita Kaltim Live! Tuan Rumah Hari Kesatuan Gerak, Persiapan Terus Dimatangkan
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian dalam sambutannya menjelaskan, terdapat banyak tantangan psikologis dan sosial yang dihadapi khususnya oleh anak-anak dan kaum perempuan, di tengah situasi perubahan yang dinamis saat ini.
Anggota DPR RI Dapil Kaltim ini menjelaskan, anak-anak dan perempuan seringkali berada di posisi yang paling rentan. Padahal mereka juga memiliki potensi besar untuk menjadi pondasi kuat dalam keluarga dan masyarakat.
“Di sinilah keluarga dan lingkungan sosial menjadi kunci ketangguhan mental dan kesejahteraan psikologis yang tidak bisa dibentuk hanya oleh satu pihak. Ia tumbuh dari dukungan pendidikan dan juga komunikasi yang sehat,” kata Ketua Umum Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).
Melalui sosialisasi ini, dia mengharapkan peserta yang hadir, dari tenaga pendidik, orang tua dan pengambil kebijakan dari pemerintah daerah di Kalimantan Timur, dapat membangun rasa aman, terutama di linkungan keluarga dan masyarakat. Dia pun turut mengapresiasi BRIN yang hadir dalam isu-isu kemanusiaan, melalui riset dan inovasi.
“Saya berharap melalui sosialisasi ini, kita semua mendapat pengayaan dan juga memberikan satu perspektif baru. Sehingga langkah-langkah nyata bisa diterapkan dengan lebih baik pada kehidupan sehari-hari,” harap dia.
Dia pun mengharapkan, agar anak-anak dan kaum perempuan dapat tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih. Agar mampu menjadi pribadi yang kuat, dan berdaya.
Baca berita Kaltim Live! 31.525 Guru Dapat Insentif Bulanan
Sementara itu, Peneliti Ahli Madya BRIN, Rofingatul Mubasyiroh yang juga hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, menerangkan peran orang tua menjadi sangat vital dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
Sehingga, dia mengharapkan para orang tua bisa terus belajar, dari berbagai sumber untuk menjadi lebih baik.
“Tugas ini menjadi tanggung jawab semua orang. Kita tidak bisa berdaya dengan diri kita sendiri. Kita juga butuh bantuan orang lain. Terutama para orang tua, agar bisa menyelesaikan persoalan ini,” ujar dia.
Sementara itu, narasumber lainnya, Psikolog dari UPTD Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Balikpapan, Vivi Nur Asyiah menjelaskan, pemerintah sudah hadir dalam persoalan ini, melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Sehingga, jika terjadi masalah di dalam keluarga, para orang tua bisa berkonsultasi di Puspaga.
“Sering kali, kita sebagai orang tua, kebingungan dengan kondisi anak-anak. Untuk itu, bagi orang tua yang bingung dengan kondisi anaknya, bisa berkonsultasi langsung kepada kami terkait pola asuh dan tumbuh kembang anak,” ujar dia.
Dia mengharapkan, dengan sosialisasi ini, masyarakat Kota Balikpapan dan Kaltim, mampu menciptkan lingkungan yang aman, bagi anak dan juga ibunya. Sehingga tidak terjadi lagi kasus-kasus seperti perundungan, ataupun kekerasan dalam rumah tangga. (Kaltim Live)