Update Progres Bendali DAS Ampal: 14.000 m³ Tergali

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud saat meninjau pengurukan Bendali DAS Ampal, Selasa (27/5/2025)

Kaltim Live! Balikpapan – Proyek Bendali Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Balikpapan Utara terus menunjukan progres positif. Pegurukan yang dilakukan saat ini  mencapai 14 persen atau dapat menampung 14.000 meter kubik air.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyatakan optimisme bahwa proyek ini tidak hanya mengatasi banjir kronis, tetapi juga akan menjadi ruang publik multifungsi yang mempercantik kota.

Saat meninjau lokasi proyek di belakang Pasar Segar, Selasa (27/5/2025), Wali Kota mengungkapkan, meski progres masih 14-15 persen di beberapa titik, warga di RT 1 dan RT 2 Kelurahan Gunung Samarinda Baru sudah merasakan manfaatnya.

“Alhamdulillah, sejak pengerukan bendali dimulai, daerah yang dulu langsung tergenang saat hujan deras sekarang mulai kering. Ini bukti bahwa strategi kita tepat,” ujarnya.

Bendali DAS Ampal dirancang sebagai solusi efisien dan realistis dibandingkan pembangunan saluran drainase atau rumah pompa yang membutuhkan biaya tinggi dan pembebasan lahan di permukiman padat. Untuk fisik, nanti akan dilanjutkan oleh pihak Balai WIlayah Sungai Kalimantan IV Samarinda – Ditjen SDA. Pihaknya terus mendorong BWS agar segera dapat melakukan pembangunan fisik

Proyek senilai miliaran rupiah ini tidak hanya fokus pada mitigasi banjir. Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengintegrasikannya dengan ruang terbuka hijau dan fasilitas rekreasi, seperti jogging track dan area publik, mirip dengan kawasan Telaga Sari dan Wonorejo.

“Kita ingin warga tidak hanya terbebas dari banjir, tapi juga punya tempat berkualitas untuk olahraga dan bersosialisasi. Bendali ini akan jadi ikon baru Balikpapan,” tegas Rahmad.

Hingga pertengahan 2025, progres pengerukan tanah telah mencapai 14.000 meter kubik dari target 60.000 meter kubik. Kolam retensi seluas 10 hektare ini dirancang dengan kedalaman 2,8 meter untuk mengantisipasi sedimentasi.

Pembebasan lahan juga sudah mencakup 9,4 hektare, tersebar di Kelurahan Gunung Samarinda (3 hektare) dan Gunung Samarinda Baru (7 hektare). Namun, 3 bidang lahan masih tertunda karena proses administrasi. Dana ganti rugi telah disiapkan melalui mekanisme konsinyasi di Pengadilan Negeri Balikpapan.

Harapan ke Depan

Ia memastikan proyek akan terus berjalan sesuai jadwal, dengan pendekatan dialogis kepada pemilik lahan yang terdampak. Keberhasilan Bendali DAS Ampal diharapkan menjadi model pembangunan berkelanjutan yang menggabungkan aspek ekologis, sosial, dan ekonomi.

“Ini investasi jangka panjang untuk Balikpapan yang lebih aman dan asri,” pungkasnya.

Dengan progres yang terus dipantau, warga Balikpapan bisa berharap pada akhir 2025, proyek ini bisa memberikan dampak positif.(Kaltim Live)

 

 

TAG:

TRENDING

Pilihan Editor

Berita Lainnya

Kaltim Live! adalah media berbasis online yang menawarkan perspektif berbeda untuk melihat Kalimantan Timur.

Copyright © 2024. Kaltim Live!