Kaltim Live! Balikpapan – Di tengah badai kritik soal keberangkatannya ke Inggris, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud akhirnya angkat bicara. Ia membantah tegas tudingan plesiran ke London saat warganya menghadapi antrean panjang di SPBU akibat kelangkaan BBM.
“Saya bukan jalan-jalan. Saya ke sana mendampingi anak saya kuliah. Itu urusan keluarga, dan saya punya surat izin resmi dari Mendagri,” ujar Rahmad, Kamis (22/5), menegaskan posisinya.
Rahmad menjelaskan, anaknya yang masih berusia 18 tahun memang harus didampingi orang tua sebagai syarat dari Pemerintah Inggris. “Itu aturan mereka, bukan keinginan saya. Saya hanya menjalankan tanggung jawab sebagai orang tua,” lanjutnya.
Namun perjalanan itu jadi sorotan lantaran bertepatan dengan munculnya krisis BBM di Balikpapan. Menanggapi hal ini, Rahmad memberikan penjelasan gamblang:
“Saya berangkat 13 Mei. Masalah BBM baru muncul 17 Mei. Jadi saya tidak tinggalkan kota dalam keadaan darurat,” katanya.
Begitu mendengar kabar soal antrean BBM, Rahmad mengaku langsung mengambil keputusan drastis. “Saya putuskan pulang lebih cepat, tanggal 18. Urusan anak saya tangguhkan demi warga,” ungkapnya.
Ia juga menyebut dirinya terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk mempercepat suplai bahan bakar. Bahkan, ia mengultimatum agar distribusi segera dilaksanakan. “Saya bilang malam itu juga Pertamax harus tersedia. Alhamdulillah, subuhnya BBM sudah masuk dari Samarinda,” jelasnya.
Pernyataan ini sekaligus menepis sindiran dari anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, yang sebelumnya menuding Rahmad plesiran di tengah krisis. “Warga tetap jadi prioritas. Mereka tanggung jawab saya. Dan saya akan selalu pulang untuk mereka,” pungkas Rahmad dengan nada tegas.(Kaltim Live)